Banyak yang tidak
menyangka bahwa kanker dapat terjadi pada anak-anak. Padahal kanker dapat
terjadi sepanjang usia sejak bayi dilahirkan hingga dewasa. WHO mencatat setiap
tahunnya ada kurang lebih 400.000 anak yang terdiagnosis kanker. Dan 80% nya
adalah anak-anak yang berasal dari negara berkembang.
Sebagian besar terjadi
secara acak, yang artinya tidak dapat dilacak dari riwayat keluarga. Beberapa
ahli berpendapat bahwa telah terjadi kelainan gen sejak janin masih dalam
kandungan. Setiap janin memiliki jenis gen yang berbeda tanpa diketahui apakah
akan berkembang menjadi kanker.
Sering kali, gejala kanker
diketahui pada saat pemeriksaan rutin atau bila anak mengalami sakit dan
diperiksakan ke fasilitas kesehatan. Prinsip utamanya, semakin dini gejala
kanker dikenali, maka komplikasi akan semakin sedikit sehingga pengobatan bisa
berjalan lebih efektif.
Para pemerhati anak
dengan kanker yang bergabung dalam asosiasi-asosiasi internasional
memperkenalkan “9 kelompok tanda bahaya” yang mengarah pada kemungkinan kanker
pada anak. Kelompok tanda bahaya tersebut adalah:
1. Pucat, memar
atau berdarah, nyeri pada tulang
2. Benjolan atau
bengkak, tidak nyeri, tanpa demam atau tanda infeksi lain
3. Penurunan
berat badan atau demam yang tidak diketahui penyebabnya, batuk terus menerus
atau sesak napas, berkeringat di malam hari
4. Perubahan
mendadak pada mata: tampak bayangan putih pada pupil (bagian mata yang berwarna
gelap), juling, gangguan penglihatan, memar atau bengkak di sekitar mata
5. Perut
membuncit atau bengkak
6. Nyeri kepala,
terutama bila terjadi terus menerus atau sangat sakit, muntah (terutama di pagi
hari atau semakin sering sepanjang hari)
7. Nyeri pada
kaki atau tangan, bengkak tanpa didahului benturan atau radang
8. Mudah lelah,
sering mengantuk, perubahan perilaku
9. Pusing
berputar, kehilangan keseimbangan atau koordinasi gerakan badan
Komentar
Posting Komentar